Penelitian ini berfokus pada rantai nilai bawang merah pada dua kabupaten target: Sampang, di Jawa Timur, dan Bima dan Sumbawa Besar, NTB. Laporan ini mengeksplorasi berbagai masalah yang dianggap penting untuk mendapatkan pemahaman yang kuat dari struktur rantai nilai bawang merah, pelaksanaan dan kinerja mereka, begitu pula potensi mereka sebagai sarana untuk menurunkan kemiskinan. Penekanan diberikan pada hambatan yang dihadapi oleh para petani dan pelaku lain di dalam rantai dan peluang yang tersedia untuk mereka, dalam konteks yang lebih luas dari sub-sektor bawang merah dan posisinya dalam perdagangan internasional.
Intervensi yang direkomendasikan
Di Sampang
- Adopsi variestas yang lebih produktif, bernilai lebih tinggi untuk menguji berbagai kultivar/varietas yang toleran terhadap hujan.
- Pengembangan jaringan perdagangan antar-pulau untuk meningkatkan harga dan keuntungan di tingkat petani.
Di Bima
- Promosi bibit bawang merah yang murni melalui balai pembibitan dan penyediaan jasa konsultasi teknis kepada para petani lain.
- Meningkatkan rantai benih umbi konvensional dengan strategi paralel yang direkomendasikan yang bertujuan untuk meningkatkan struktur, pelaksanaan, dan kinerja dari rantai bibit umbi konvensional.
- Pengembangan penyimpanan dan jasa kepada para petani, dan pengembangan mekanisme untuk mengatasi kemungkinan konflik seputar penurunan berat dan kualitas.