Dalam proses prioritas komoditas yang dilakukan pada saat dimulainya proyek, daging sapi menduduki peringkat sebagai komoditas dengan potensi terbesar untuk pengentasan kemiskinan dan pembangunan pasar di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan potensi terbesar kedua di Jawa Timur.
Intervensi yang direkomendasikan oleh studi rantai nilai daging sapi untuk AIP-PRISMA (PDF 344 KB) adalah fokus pada tahap awal rantai nilai daging sapi dan keterkaitan hubungan hulu dan hilir antara produsen ternak dan perusahaan agribisnis.
Intervensi yang direkomendasikan
- Meningkatkan tingkat keberhasilan inseminasi buatan untuk sapi potong di Jawa Timur melalui hubungan agen-produsen yang lebih dekat.
- Meningkatkan praktek pemberian makan kepada hewan ternak/sapi melalui pengembangan bisnis pakan ternak dan pedagang di Jawa timur.
Intervensi yang direkomendasikan pada sisi hilir adalah:
- Meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari kontrak penggemukan di Jawa Timur.
- Meningkatkan pendapatan petani dari produksi ternak sapi untuk penggemukan di Jawa Timur.
- Meningkatkan pendapatan petani dari produksi ternak potong untuk tukang daging di kota-kota besar di Indonesia Timur.
- Meningkatkan sistem produksi dan pemasaran petani untuk perdagangan sapi ternak antar-daerah di Lombok.
- Meningkatkan pendapatan petani dari produksi dan pemasaran ternak potong untuk organisasi pemasaran sapi di Timor Barat.