Tahap pertama dari proyek EI-ADO adalah untuk menganalisis, memberikan nilai dan memilih sampai lima rantai komoditas dengan potensi terbesar untuk meningkatkan pendapatan bersih sejumlah besar petani miskin di Indonesia Timur. Metodologi tersebut diadopsi untuk seleksi komoditas yang diuraikan dalam Membuat Rantai Nilai Bekerja Lebih baik bagi Masyarakat Miskin: Sebuah Panduan untuk Praktisi Analisis Rantai Nilai (PDF 6.59 MB) Bahasa Inggris & Bahasa Indonesia (Pertanian Pembangunan Internasional, 2008).
Dari catatan awalsebanyak 32 komoditas, 16 yang terpilih oleh EI-ADO Reference Group. Ulasan literatur yang komprehensif dari 16 komoditas terpilih tersebut dikembangkan oleh tim proyek bersama dengan ulasan sosio-ekonomi dari daerah studi.
Informasi dari komoditas tinjauan literatur dan tinjauan sosio-ekonomi dikombinasikan dengan konsultasi pemegang saham untuk mengembangkan 16 komoditas. Tujuan dari komoditas adalah untuk memberikan skor (1-5) dan alasan yang mendukung potensi setiap komoditas untuk mengatasi kriteria seleksi beban dengan menyelaraskan dengan tujuan dari proyek AIP-PRISMA (PDF 344 KB)
Peringkat komoditas final (skor komoditas dikalikan dengan kriteria beban) disajikan di bawah ini. Komoditas (dilingkari biru) yang memberikan kemungkinan terbesar untuk mencapai tujuan AIP-PRISMA adalah sapi potong, mangga, jagung, sayuran, kacang tanah, kedelai / kacang hijau. Grup Referensi memutuskan untuk bersama-sama kelompok kacang, kedelai dan kacang hijau (dilingkari merah) dan reklasifikasi dalam salah satu kelompok komoditas kacang-kacangan.
Ranking | Commodity | Score | Ranking | Commodity | Score | |
1 | Sapi Potong | 4.2 | 9 | Kacang-Kacangan | 3.0 | |
2 | Manggga | 4.1 | 10 | NTFP | 3.0 | |
3 | Jagung | 3.8 | 11 | Singkong | 2.9 | |
4 | Sayuran | 3.7 | 12 | Kelapa | 2.9 | |
5 | Kacang | 3.6 | 13 | Pisang | 2.9 | |
6 | Kedelai/Kacang Hijau | 3.3 | 14 | Kopi | 2.8 | |
7 | Rumput Laut | 3.4 | 15 | Ubi | 2.6 | |
8 | Perikanan | 3.1 | 16 | Produk Susu | 2.6 |